Peci'q

Peci'q

snow

Senin, 07 Januari 2013

SEKEPING CINTA



Berbicara masalah cinta, wah...bagian dari konsumsi khalayak nih. Sebenarnya cinta itu menurutku sederhana, cukup senyum saja itu adalah cinta. Tak perlu berpandang-pandangan, dekat-dekatan, atau selebihnya. Tidak perlu itu, karena cinta adalah sederhana. Cukup melihatmu dari jauh, itu bukti cinta, melihatmu bahagia juga merupakan cinta, melihatmu melihatku sekilas juga merupakan cinta. Cinta itu memang indah ketika dirasakan dan semakin menjadi jika ia sudah menyatu dalam sanubari.
Jangan takut dengan cinta, karena ia bukan virus yang berbahaya. Hanya saja kebanyakan orang mengira dan menyalahkan cintalah penyebab dunia ini hancur. Bukan itu, taukah kawan?cinta itu seperti bagian kecil dari pancaran syurgaNYA yang terselip di hati untuk insan-insan di bumi. Dengarlah syair Syayidah Rabiah Al-Adawiyah : “ Engkau tak akan pernah tahu apabila engkau akan jatuh cinta, namun apabila sampai saatnya, maka raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan ia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya “. Sungguh mengagumkan bukan?raihlah cinta itu, peluk erat dalam hati dan jadikan penawar segala racun dunia  dan menambah rasa tunduk kita padaNYA, MAHA PEMILIK CINTA.
Jika ada cinta di hati, jangan kwatir Islam punya solusi banyak tentang itu. Tergantung kita pilih mana. Ada yang tak bisa menahan rasa cinta yang luar biasa berkecamuk di jiwa maka segeralah jemput dia yang engkau cintai dengan menikah, membangun cinta dengan ridhaNYA. Adapun yang masih tak bisa karena sesuatu yang lain maka berpuasa, banyak sekali solusinya.
Ketika hati ini rindu yang luar biasa, maka disitu kita diajarkan berpikir, apa yang harus kita lakukan?melakukan yang Allah tidak suka atau mencoba menawarnya dengan mengaji, mencoba mendekatkan diri pada Allah. Tak pantas rasanya hati ini melebihkan rasa cinta pada sesama sementara rasa cinta di hati kita juga titipan dariNYA. Lantas untuk apa sebenarnya sekeping cinta ini?untuk berbagi kasih sayang pada orang-orang sekitar, wujudnya dengan akhalkul karimah(prilaku terpuji). Saya bukan orang yang fanatik karena anda-anda membaca tulisan saya seperti ini, bukan. Saya adalah orang yang kecil yang berusaha membesarkan tulisan ini untukNYA. Karena DIA yang MAHA BESAR. Bilang cintakah saya DENGANNYA?saya tidak tau, karena bila saya jawab takut jadi munafik, biarkah hati ini yang bicara untukNYA.
Do’aku “ya RABB, ada cinta di hatiku ini untuknya...dan aku tak mampu menyandangnya jika tanpaMU yang selalu menolongku mengecilkannya, ada rindu di hati ini tapi ENGKAU yang mengamatiku selalu dan membawaku untuk tak membesar-besarkannya, ya Allah tak pantas kiranya aku merasakan hal ini karena kecilnya cinta ini membuat nafsuku menggelora. Menggoda keinginan untuk mewujudkannya dengan inisial cinta, padahal bukan. Aku hanya bergantung padaMU jika ada cinta di hati ini tolong jagakan dan biarkan ia tertanam sampai halal menjemput dan ridhaMU ku dapat. Karena tanpaMU aku bukan siapa-siapa, aku hanya bagian atom, bagian keabstrakan diantara kebesaranMU. Jahat sekali jika ku berpaling sementara ENGKAU selalu memanggi-manggilku untuk selalu mendekatiMU. Aku hanbanMU yang bergantung, terbatas, dan ENGKAU MAHA SEMPURNA, ALLAH”. Wallahu alam bissawab.
Cinta...
Engkaukah itu disana
Mencoba raih tanganku dengan biusan angin
Mencoba meyentuh hati dengan panah berapi
Cinta...
Damailah hati mendapatkanmu disini
Namun bimbang mengamati
Seakan sukma merasuki jiwa yang terpental dicawan benci
Cinta....
Hukumankah engkau?ketika jiwa mati terbius jarummu
Sampai jiwa tertelan matahari dunia
Aku terjatuh
Dalam, sungguh dalam
DISANA kutemukan cinta yang sebenarnya


 (030113)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar