Peci'q

Peci'q

snow

Rabu, 12 September 2012

senandung penghantar tidur to my sohib2

Berdamai dengan keletihan hidup seperti berada dalam kehidupan yang sesungguhnya, Bersama kita satu bercerai kita runtuh. Pada malam yang hening ku hantar salam rindu untukmu sohib-sohib yang semoga selalu dalam lindunganNya, amin. Ku berharap mentari pagi kan mengantar kita pada satu dermaga yang sama meski jalan berbeda-beda. Sunyi senyapnya membuatku berharap suatu hari kita berada di tempat yang sama *kata salah satu sohibku*. Hmm yah itu benar, semoga saja. Tak ada pohon yang tak melambai jika tak ada angin yang mendorongnya, begitu juga kehidupan takkan terasa indahnya jika tak ada keberanian memperjuangkannya. Lariku mungkin belum mencapai seribu meter bahkan miliaran tapi ku yakin suatu saat cepatnya seperti kilat. Sahabatku, sahabat setanah air, seperjuangan, galau bukan berati mati bukan berati hancur dan bukan pula sengsara tetapi galau adalah bagian dari proses mencapai layaknya hidup. Mentari mungkin tak selamanya bersinar di Timur tapi impian kan selalu bersinar seiring perjuangan yang membara. Inilah senandungku di malam rimba.....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar