Peci'q

Peci'q

snow

Rabu, 12 September 2012

Artikel'q

-->
Tema : Finalis Galuh Banjar Kota banjarmasin harus menanggalkan jilbab?

Alasan yang Ironis
Menjadi galuh banjar atau duta pariwisata bukan alasan yang tepat harus menanggalkan jilbabnya. lebih bagus lagi dengan mengenakan jilbab, akan terlihat aura muslimahnya. Orang yang sering menjadi sorotan adalah orang yang mampu mempengaruhi masyarakat untuk menjadi lebih baik dan mengenal sisi kewajiban seorang muslimah, seorang muslimah bisa bekerja dimanapun tapi hal yang paling mendasar jangan lepas atribut kemuslimahan karena alasan profesi. Jilbab bukan hal yang menggangu malah jika diteliti dengan seksama justru jilbab sebagai pelindung, apalagi yang bekerja diluar rumah tentunya mau tidak mau berada dibawah teriknya matahari. Secara logisnya pancaran sinar matahari sekarang sangat berbeda dari dahulu sekarang semakin menyengat, jika bertemu langsung dengan rambut dan kepala maka efeknya luar biasa. Bisa mengalami kerusakan pada sel-sel kepala, pada rambutnya juga.
Menjadi galuh banjar merupakan penghargaan yang luar biasa dari pemerintah, artinya kita sudah dipercayakan membantu pemerintah  secara langsung  membangun banua, sehingga sudah seharusnya kita sebagai galuh maupun nanang banjar untuk menunjukkan keahliannya baik itu dalam berbahasa, promotor, ptotektor, maupun penghibau kekayaan alam dan apa yang dimiliki daerah.
Saya harap menjadi duta pariwisata itu bukan mempermasalahkan bagaimana dia berpenampilan seperti berjilbab atau berpakaian tertutup, tapi yang dilihat adalah skillnya dalam berlaga.
Dari
Rajiatun Mahfuziah
Mahasiswi PMIPA Unlam Banjarmasin
No.hp 082155130104

1 komentar: