Peci'q
snow
Selasa, 27 November 2012
TAKANG
bahkan untuk berceritapun aku tak sanggup, lembaran demi lembaran yang basah oleh air mata (lebay :P). yah..begitulah hidup memang harus dijalani kalo nggak mana bisa hidup. stress lambang ketidakberdayaanku ketika masalah ada di tumpuk-tumpuk sampai menggunung. saat ini aku bercerita di temani remang-remangnya cahaya senter hp bututku, hmmm...mulai dari mana ya
tadi sore aku dapat sms dari tanteku, mengagetkan sih bagiku karena isinya tentang keadaan ibuku, hendak rasanya aku menangis sekencang-kencangnya tidak mungkin, semua tertahan/takang atau mengadu pada siapa selain pada Allah MAHA PEMILIK segalanya.
aku hidup hanya berdua dengan ibuku, maksudnya tinggal berdua jadi ketika ku kuliah ke daerah orang, ibuku sendiri di rumah, jadi tak mungkinlah ketika beliau sakit aku tak ada. meskipun semuanya tak bisa di abaikan aku tetap memilih pulang. aku juga rindu rumah, rindu penghuninya dan rindu semuanya. Allah punya rencana lain untukku hari ini dan seterusanya.
do'aku hari ini :
ya Allah yang Maha Segala lindungilah ibuku, jagalah dia, sehatkan dia, tabahkan dia, aku selalu merindunya dan ingin menemaninya setiap waktu. Namun, ini semua tanggung jawabku, harus ku selesaikan. aku ingin semuanya selesai dan untuk tujuan selanjutnya. Amin....
uhibbuk fillah umii
Jumat, 23 November 2012
LAHAR
231112
menunggu mata merahmu beraksi
dengan keliaran semu
menerjang puluhan indera
bah,,,,ganas nian kau
hendak berlayar perlu perahu
bukan api :P
PENANTIAN
-->
For : someone
Kelamku terkulai
Syahduku terpatri
Suratan takdir menanti di bagian selimut
Bukan duka
Namun bagian kristal yang tertahan
Empat mata yang terbendung
Kala fazar meluruh
Dan tepisan hari berpaling
Pagoda melirik
Kancah hati merambat
Menyusuri bagian terdalam
Dan terhenti di satu titik
SEARAH
bahkan
diam pun jadi goresan senja
di
saat mata marun menatap kosong
dan
ku kenali kau lewat deretan kosakatamu yg sarat
Top of Form
syair-syair itu terasa renyah
di jiwa
ketika ku tatap dalam
Hening sesat merajut resah
engkau bukan pujangga
tapi Putri yang tenggelam
sendiri mengikat berlian di raga
Entah...
seperti apa lagi ngangaan
mulut dan desahan, mencoba menguntai bait demi bait
namun yang ku dapat adalah
hampa
kosakatamu bagai virus yang
menstop seluruh memory untuk bekerja
menghilangkan bagian terpencil
dari jiwa
jiwa yang tulus menelurkan
bait-bait manis
Siapa dirimu itu?
pujangga kesepian yang
bergelut di Dumai sekiranya tak ada yang tau,
ataukah anda adalah pujangga
di negri antah berantah?
tak dapat ku ramu bagian
kosakataku ini jadi bagian kosakatamu
namun ku sadari kita punya dunia
yang sama namun berbeda
Langganan:
Postingan (Atom)