Tak pernah ku
menyangka betapa pertemuan ini mengukir kenangan berarti. Bentemu dengan orang
yang benar-benar beda dari yang biasa. Tak ada kulihat wajah dunia disana,
sungguh luar biasa. Bahkan keturunan Rasulullah seperti Habib, Syarifah,
menyayangi beliau. Beliau ku kenal pemurah, ringan tangan. Meski beliau
dilanda sedih seharusnya karena sakit misalnya, tapi tidak berlaku untuk beliau.
Beliau mampu menutupi kesedihan itu dengan canda dan tawa. Berbagi dengan
sesama, berada dilingkaran mereka. Sungguh dan tak bisa ku bayangkan itu, ada saja zaman
sekarang orang seperti itu, Alhamdulillah. Semoga aku bisa meniru.
Sempat ku
berbincang-bincang dengan beliau (“ “), bicara serius ini. Beliau ingin
meninggalkan aku, memutuskan tidak mau lagi berteman karena takut menyakitiku. Kerasnya
aku membuat semua itu tak ada artinya. Aku sudah mulai kenal beliau, “keburukanku
adalah ketika meninggalkan orang yang baik dan mampu membantu menuju kebenaran”........*bersambung